Uncategorized

Indung Telur Diangkat, Efeknya?

Indung Telur Diangkat, Efeknya?

Operasi pengangkatan ovarium bisa dilakukan pada salah satu atau keduanya. Operasi ini disebut dengan ooforektomi.

Ovarium (indung telur) adalah organ reproduksi yang memiliki peran memproduksi sel telur. Ovarium juga berperan dalam proses reproduksi dan menstruasi. Sama seperti organ reproduksi lainnya, ovarium bisa mengalami gangguan yang disebabkan oleh beberapa kondisi. Hal ini menyebabkan ovarium mendapatkan prosedur pembedahan untuk pengangkatan baik salah satu atau keduanya.

Operasi pengangkatan ovarium juga disebut sebagai ooforektomi. Prosedur dilakukan untuk mengobati kondisi medis tertentu yang dialami ovarium, misalnya endometriosis hingga kanker ovarium.

Jenis-Jenis Ooforektomi

Prosedur bedah atau ooforektomi terdapat 4 tipe yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah atau gangguan yang terjadi pada ovarium.

1. Ooforektomi bilateral

Prosedur bedah ovarium ini dilakukan apabila kedua ovarium diangkat. Biasanya dilakukan untuk mengatasi atau mencegah penyakit seperti kanker yang menyerang ovarium.

2. Ooforektomi profilaksis

Tindakan prosedur yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah risiko terjadinya penyakit di masa mendatang.

3. Ooforektomi unilateral

Prosedur operasi ini dilakukan ketika salah satu ovarium diangkat. Biasanya, ooferoktomi unilateral dilakukan bagi wanita yang masih ingin hamil.

4. Salpingo-ooforektomi

Prosedur ini dilakukan ketika ovarium diangkat bersamaan dengan saluran penghubung antara ovarium dan rahim atau tuba falopi. Tindakan operatif ini dilakukan untuk mengatasi kanker maupun kondisi medis lainnya.

Siapa Saja yang Bisa Melakukan Operasi Angkat Indung Telur?

Prosedur ooforektomi tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Prosedur pengangkatan indung telur ini dianjurkan oleh dokter bagi orang yang memiliki opsi pengobatan dan perawatan dengan tindakan operatif ini.

Ooforektomi dianjurkan bagi pasien yang dengan beberapa kondisi berikut:

  • Menurunkan risiko kehamilan ektopik
  • Kanker ovarium
  • Tumor atau kista ovarium jinak
Kanker ovarium
  • Menurunkan risiko kehamilan ektopik
  • Ovarium terpelintir (torsi ovarium)
  • Endometriosis

Operasi pengangkatan ovarium ini bisa mengurangi produksi hormon estrogen yang diduga dapat memicu pertumbuhan kanker. Prosedur ini ditujukan untuk menurunkan risiko kanker ovarium dengan prosedur yang dilakukan yakni pengangkatan tuba falopi.

Persiapan Sebelum Melakukan Pengangkatan Ovarium

Sebelum menjalani tindakan operatif apapun tentu memerlukan persiapan yang perlu dilakukan termasuk ooforektomi. Berikut persiapan ooforektomi yang perlu diperhatikan:

  • Berpuasa sehari sebelum melakukan operasi
  • Berhenti mengonsumsi obat-obatan tertentu.
  • Sehari sebelum operasi minum larutan pencahar untuk membersihkan usus
  • Melakukan pemeriksaan melalui tes pencitraan seperti USG dan computerized tomography (CT scan).
Berpuasa sehari sebelum melakukan operasi

Sebelum menjalani prosedur operasi, pasien juga harus berdiskusi dengan dokter terkait kemungkinan efek samping yang muncul pasca operasi.

Apakah Wanita yang Memiliki 1 Ovarium Bisa Hamil?

Prosedur operasi ini hanya mengangkat 1 ovarium sehingga masih ada kemungkinan wanita untuk hamil. Sebuah penelitian menunjukkan jika terdapat 9 kehamilan pada 6 wanita yang melakukan ooforektomi unilateral serta 5 kali kelahiran.

Selain itu, studi lain menyebutkan jika wanita yang memiliki 1 ovarium akan lebih lama waktu induksi dibandingkan wanita yang memiliki 2 indung telur. Namun, dari segi konsentrasi puncak dari serum estradiol, jumlah sel telur yang dikeluarkan, hingga laju kehamilan sama dengan wanita yang memiliki 2 ovarium.

Baca juga: PCO beda dengan PCOS?

Apa Risiko Pengangkatan Indung Telur Satu?

Ooforektomi merupakan tindakan operatif yang aman dilakukan apabila sesuai dengan prosedurnya. Meski begitu, selalu ada prosedur yang memiliki risiko termasuk terdapat efek samping indung telur diangkat satu pada wanita. Beberapa risiko tersebut seperti:

  • Adanya kerusakan pada organ sekitarnya
  • Infeksi
  • Sel ovarium yang masih tersisa bisa menyebabkan gejala nyeri panggul
  • Pendarahan
Pendarahan

Bagi wanita yang melakukan ooforektomi unilateral maupun jenis yang lainnya bisa melalui masa pemulihan yang lebih cepat karena menggunakan metode operasi laparoskopi. Pasca prosedur pembedahan, pasien akan dipulangkan di hari yang sama.

Kemudian pasien sudah bisa berjalan dan mengonsumsi makanan dengan normal pada hari yang sama. Agar pemulihan berangsur dengan cepat, pasien tidak diperbolehkan untuk melakukan olahraga serta mengangkat beban berat selama beberapa minggu. Selain itu, dokter juga akan menjelaskan bagaimana cara merawat luka pada saat pemulihan secara mandiri.

Pasien juga dianjurkan untuk mengonsumsi obat pereda sakit untuk mengatasi nyeri atau sakit pasca operasi. Jika terjadi nyeri yang berlebihan hingga pendarahan pasca operasi maka segera hubungi dokter.

Yuk follow sehatitulifestyle di instagram https://www.instagram.com/sehatitulifestyle

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *